Understanding cybercrime:
Phenomena, challenges and
legal response
BAB 4 Strategi anti – cybercrime
Jumlah kejahatan yang terjadi didunia maya semakin meningkat, jadi melawan
kejahatan cyber sangat penting dari suatu penegakkan hukum diseluruh dunia.
Cybercrime merupakan tantangan bagi penegak hukum di negara-negara yang
perkembangan teknologi nya pesat. Maka dari itu perlu diciptakan strategi anti
– cybercrime Undang-undang cybercrime
sebagai bagian integral dari strategi cybersecurity. Salah satu cara untuk
mencegah banyak korban cybercrime adalah pengembangan sistem perlindungan
teknis yang dapat membantu mengurangi cybercrime. Langkah-langkah yang
dilakukan untuk mencegah cybercrime sebagai berikut :
-Implementasi strategi yang ada
-Perbedaan regional
-Relevansi isu cybercrime dalam pilar cybersecurity
Kebijakan cybercrime sebagai titik awal
Mengembangkan undang-undang cybercrime harus dengan kebijakan yang sesuai
agar selaras. Peran kebijakan untuk menentukan respon masyarakat pemerintah
untuk mencapai tujuan kebijakan. Mengembangkan kebijakan akan membuat
pemerintah secara komprehensif menentukan respon pemerintah untuk masalah
cybercrime. Langkah-langkah kebijakan yang dilakukan :
-Tanggung jawab dalam pemerintahan
-Mendefinisikan komponen yang berbeda
-penentuan stakeholder
-Identifikasi tolok ukur
-Mendefinisikan topik utama untuk undang-undang
-Mendefinisikan kerangka hukum yang memerlukan amandemen dan
perubahan
-Relevansi pencegahan kejahatan
Peran regulator dalam memerangi cybercrime
Dalam mengatasi cybercrime sudah dibuatkan undang-undang dengan strategi
anti cybercrime. Tetapi semua harus mempunyai peran dalam memerangi cybercrime. Antara lain sebagai berikut :
-dari peraturan telekomunikasi peraturan ICT
-Model perpanjangan tanggung jawab regulator
-Contoh untuk keterlibatan regulator dalam pertempuran cybercrime
Langkah-langkah hukum
-Hukum pidana substantif
-Hukum acara pidana
-bukti elektronik
-Kerjasama internasional
-Kewajiban dari penyedia layanan
Langkah-langkah teknis dan prosedural
Dalam memerangi cybercrime, harus mempunyai sistem perlindungan teknis. Untuk meningkatkan perlindungan teknis dengan menerapkan standar
keamanan yang tepat. Seperti logistik, fokus perlindunganpada infrastruktur
inti. Penyedia layanan internet sangat pentinguntuk perlindungan teknis dari
seluruh jaringan. Langkah-langkahteknis sebagai berikut :
-Struktur organisasi
-Peningkatan kapasitas dan pendidikan pengguna
-Kerjasama internasional
BAB 5 Overview of activities of regional and international organitations
Pendekatan Internasional
Sejumlah organisasi internasional bekerja terus-menerus untuk menganalisis perkembangan terbaru dalam cybercrime dan telah menyiapkan kelompok kerja untuk mengembangkan strategi untuk melawan kejahatan ini .
-Kelompok G8
Kepala G8 kemudian disahkan prinsip-prinsip ini , yang meliputi :
*Jangan sampai ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang menyalahgunakan teknologi informasi .
*Investigasi dan penuntutan kejahatan teknologi tinggi internasional harus dikoordinasikan di antara semua negara yang bersangkutan , terlepas dari mana bahaya telah terjadi .
*Personil Hukum - penegakan harus dilatih dan dilengkapi untuk menangani kejahatan teknologi tinggi .
-PBB dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan
-International Telecommunication
Union
Pendekatan regional
Selain Organisasi internasional yang aktif secara global, organisasi yang
fokus daerah tertentu memiliki bergerak maju padakegiatan yang berhubungan
dengan isu-isu terkait untuk cybercrime. Organisasi yang ikut dalam pendekatan
regional :
- Council of Europe1065
- European Union1150
- Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Development1223
- Asia- Pacific Economic Cooperation1234
- the Commonwealth
- African Union
- Arab League and Gulf Cooperation Council1294
- Organisasi Amerika States1303
- Caribbean
- Pacific
Pendekatan ilmiah dan independen
- Stanford Draft International Convention
- Global Protocol on Cybersecurity and Cybercrime
Hubungan antara pendekatan legislatif regional dan internasional
Kerangka kerja yang mendekati komprehensif, karena dapat menutupihukum
pidana substansif, hukum internasional kerja sama. Hubunganini fokus pada
daerah yang belum ditangani masalah cybercrime.
Hubungan antara pendekatan legislatif internasional dan nasional
Investigasi memerlukan sarana kerjasama dan tergantung pada keselarasan
hukum. Kerjasama yang efektif akan menghasilkan hasil yang bagus. Untuk
menyelaraskan semuanya, semua negara terlibat dalam penyelidikan internasional.
Referensi :
Understanding cybercrime: Phenomena, challenges and legal response.
September 2012. Telecommunication Development Sector
Tidak ada komentar:
Posting Komentar