Hingga saat ini penyebaran virus corona masih melanda di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Virus corona sangat berdampak pada dunia Pendidikan, di Indonesia sampai saat ini belum dapat melakukan sekolah maupun kuliah dengan metode tatap muka, karena di beberapa daerah masih tinggi untuk kasus covid 19 ini. Terlebih masyarakat Indonesia masih belum bisa mengikuti himbauan pemerintah, dimana hari raya Idul Fitri 1442H dilarang mudik untuk mencegah menyebarnya virus covid 19, tetapi masyarakat tidak menerapkannya, dan akhirnya membuat Rumah Sakit di beberapa daerah penuh karena menerima beberapa pasien covid 19 yang disebabkan klister keluarga setelah berlebaran.
Untuk
pembelajaran daring sendiri sudah diterapkan sejak corona masuk ke Indonesia
bulan Maret tahun 2020, hingga saat ini Juni 2021 pun pembelajaran daring masih
di terapkan. Sebenarnya dibeberapa daerah sudah ada yang menerapkan tatap muka
dengan sistem shift, tetapi untuk menerapkan tatap muka dengan system shift ini
pun harus ada syarat dan ketentuan, salah satu syaratnya adalah daerah yang
akan mengadakan tatap muka harus menerapkan prokes dan berada di zona hijau.
Pembelajaran
daring di era pandemic juga mendapatkan berbagai respon positive dan negative
di dunia maya. Salah satunya menggunakan Dron Emprit Academic (DEA), data sentimen yang di ambil dari tanggal 31 Maret 2021
sampai 7 Juni 2021, dengan kata kunci #mahasiswa, #kuliahonline dan #daring
Analisis Sentimen
Berdasarkan data yang ada di DEA, saya memakai data mulai
tanggal 31 Maret 2021 sampai 7 Juni 2021 total mention dari twitter adalah 2609
dengan porsi tweet positive 1569 (60%), tweet negative 203 (32%) dan tweet
netral 203 (8%)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar